Cirebon tidak hanya
terknal akan udangnya saja loh tetapi ,namun juga tradisi budannya ,tarian
–tarian dari kota ini juga di nantikan oleh wisatawan yng datang ke sana ,salah
satu tarian paling populer ,dulunya ,tarian ini populer di wilyah kesultanan
sekitar subang,brebes,indramayu,majalengka , losari,jatibarang.tidak heran jika
daerahh-daerah tersebut memiliki gaya tari topeng yang hampir
mirip.lalu,bagaimana dengan pementasannya dan
jenis dari topeng tersebut. Tari Topeng merupakan kesenian tradisional
asal Cirebon yang sudah melegenda. Di balik keindahan gerak tarinya menyimpan
makna filosofis tentang kehidupan.
Elang Heri
Komarahadi mengatakan tari topeng Cirebon memiliki 5 karakter topeng, yaitu
Panji, Samba, Rumyang, Tumenggung, dan Kelana, masing-masing kelima topeng itu
menggambarkan perjalanan kehidupan manusia.
Jenis-jenis tari
topeng cirebon
Tari topeng cirebon
dikenal memiliki ragam jenis tari yang berbeda,hal ini dikenal
dengan nama topeng panca wanda atau topeng lima rupa.masing-masing dari
ekspresi dan bentuk dari topeng tersebut memiliki filosofinya tersendiri
1 topeng panji
Tari topeng yang
pertama adalah topeng panji yang menggambarkan sucinya seorang anak yang baru
lahir. Gerakan-gerakan sederhana, halus dan lembut membuat ciri khas tari
topeng ini mudah dikenal. Selain itu pada bentuk topengnya berwarna putih
dengan mata, hidung dan guratan lain yang tipis. Seperti kata pepatah
mengatakan bahwa manusia yang baru lahir masih putih suci seperti kertas putih.Gerakan
tari topeng panji sangat hemat, serta sederhana dan tenang meskipun diiringi musik
yang penuh dengan dinamika.Makna dari tari topeng panji ini menunjukan manusia
yang suci dan tidak tersentuh oleh hiruk pikuk duniawi yang mengarah pada hal negatif ‘Gambaranya kepada
manusia di cirebon ini tidak terganggu hiruk pikuk dan juwa yang bersih.Gekanya
simpel dan sebagian orang melihat topeng panji ini menjemukan karena waktunya
lama dan gerakanya tidak bayak tapi maknanya sangat dalam”Ujar elang heri”
2.topeng samba
Tarian ini
menggambarkan ketika manusia masuk dalam fase anak-anak. Gerakan-gerakan yag
lincah, lucu, dan kurang luwes memang dihadirkan dalam tarian iniSeperti
amnal-anak pada umumnya, topeng yang digunakan memiliki ekspresi seperti
anak-anak dengan mata yang agak terbuka dengan warna agak merah muda.Tari
topeng samba dan jaran larad yang ditrikan oleh penari dari sanggar ekar pandan
mendapatkan absersiasi dari original record indonesia.Tari topeng samba yang di
kolaborasikan dengan jaran larad dinilai telh berasil telah memecahkan rekokor
penariny terbanyak dengan topeng samba lengkap. Elang heri engatakan kalu
kolaborasi tarian itu ditarikan setidknya 270 penari berusia anak-anak dan
remaja,topeng merefleksikan perjalanan dan pembelajaran seseorang dalam menimb
ilmu, karna ketika usia anak-anak banyak hal yang harus dipelajari”Pagelaran
seni tari sendiri menggambarkan semangat penggalian ilmu dalam kehidupan.ia
menyatakan pertunjukan seni tari merupakan upaya untuk melestarikan budaya
ciebon, terlebih tarian ini dibawakan oleh anak-anak dan remaja.Nama lagu
pengiringnya sama dengan nama tarianya. Yakni pamindo. Diselangit nama lagu
pengiring tri ini disebut singa kawun dalam gaya samba secara khusus ditarikan leh masing-masing dalam topeng
lakon.
3. Topeng Rumyang
Tari Topeng Rumyang
merupakan penggambaran ketika masuk dalam masa remaja atau masa mencari jati
diri. Gerakan-gerakan pada tarian ini terlihat adanya pegulangan yang cenderug
labil. Sebagai bentuk ekspresinya, topeng yang digunakan memiliki warna dasar
merah muda dengan ukuran sederhana. Dari gerakan tari ,rumyang ini mulai
menunjukan ketegasan dan terstruktur dengan baik”ujar Elang Heri”.
4. Topeng
Tumenggung
Gerakan yang tegas
seperti mengisyaratkan kebijaksanaan ketika masuk kedalam fase dewasa. Topeng
yang digunakan pun memiliki ekspresi yang lebih tegas dan berwibawa dengan
warna dominan merah. Untuk kostumnya sendiri biasanya penari menggunakan pakaian warna hitam.
Tumenggung dalam bahasa setempat merupakan struktur kerajaan atau kesultanan
dengan pangkat panglima perang. “ Bentuk topeng Tumenggung sendiri memiliki
mata belo, berkumis dan digambbrkan gagah. “Pada struktur gerakan ,topeng
tumenggung ini deprti bagian dari tayub dan sangat beda dengan topeng
lainya”Ujar Elang Heri”.
5. Topeng Kelana
Topeng Kelana
berwarna merah simbol dari angkara murka dan titik puncak dari fase kehidupan.
Ketika seseorang berada pada fase ini terkadang lupa diri, seenaknya serta
dikendalikan oleh nafsu. Elang menjelaskan kesenian tari topeng sudah berusia
ratusan tahun, diperkirakan sudah pada masa Sunan Gunung Jati bertahta sebagai
Sultan Cirebon pada abad 14 Masehi, ketika masa itu, tari topeng digunakan oleh
para wali sebagai media menyebarkan agama islam ditanah jawa.
Pementasan Tari
Topeng Cirebon sering diadakan di bale ( panggung ) atau tempat terbuka lain
dengan penari berada dibagian tengahnya. Biasanya sebagai alat penerangnya
menggunakan obor atau sinar bulan langsung dan dengan diiringi musik khas
cirebon.
Namun, kini tari
topeng tersebut sudah berkembang dan dipentaskan diberbagai tempat untuk
penarik pengunjung. Dihiasi dengan lampu-lampu sorot yang menawan dan dekorasi
panggung yang menakjubkan. Dalam satu pementasan biasanya akan ada urutan dari
tari topeng tersebut yang dimulai dari Tari Topeng Panji sampai Tari Topeng
Kelana.
Perihal Topeng Cirebon
Topeng Cirebon
biasanya terbuat dari bahan kayu lunak sehingga mudah dibentuk, misalnya kayu
Jaran, kayu Waru, kayu Mangga, ataupun kayu Lame. Meski terbuat dari bahan yang
lunak, tetapi dibutuhkan ketekunan, ketelitian dalam pembuatannya. Bahkan bagi
seorang pengrajin ahli, membuat satu topeng membutuhkan waktu hingga satu hari.
Disamping adanya proses pewarisan keahlian dari generasi ke generasi,
kelestarian tradisi pembuatan topeng berkembang seiring dengan perkembangan
kesenian yang menggunakannya.
Sebagai sebuah
karya seni, topeng dibuat bukan hanya dipandang sebagai kedok penutup wajah.
Dalam filosofi kebudayaan Cirebon, topeng lebih berfungsi sebagai hiasan bagian
depan sorban atau penutup kepala. Istilah itu sendiri dalam lingkup masyrakt
Cirebon terbentuk dari dua kata yakni “
ketop-ketop “ yang berarti berkilauan dengan “ gepeng “ yang berarti
pipih. Kedua istilah tersebut mewakili sebuah elemen yang ada dibagian muka
sobrah atau tekes, yaitu hiasan kepala sang penari.
Filosofi kesenian
topeng Cirebon
Seperti disebut
dalam kesejarahan tari ini, awalnya tari topeng Cirebon lebih dikonsentrasikan
dilingkungan kraton. Seiring perkembangannya, lama kelamaan kesenian ini
kembali, melepaskan diri dan dianggap sebagai rumpun tari yang berasal dari
tarian rakyat. Sementara itu, karena pada masa Islam tari ini lebih diupayakan
untuk penyebaran agama maka dikemaslah pertunjukan ini menjadi bermuatan
filosofis dan berwatak atau wanda.
Pengemasan yang
dimaksud adalah lebih menggambarkan ketakwaan dalam beragam serta tingkatan
sifat manusia, sebagai berikut :
·
Makrifat
( insan kamil )
Tingkatan
tertinggi manusia dalam beragama dan sesuai dengan syariat agama.
·
Hakikat
Penggambaran
manusia yang berilmu, sehingga telah faham mana yang menjadi hak seorang hamba
dan mana hak sang halik.
·
Tarekat
Gambaran
manusia yang telah hidup dengan menjalankan agama dalam perilaku kehidupan
sehari-hari.
0 komentar:
Posting Komentar