Secara garis
besar Tari Topeng Cirebon ini terdiri atas tari yang bersifat Raksasa dan
Denawa, tari yang bersifat prodan atau gagah, misalnya Rahwana, Kangsa,
Tumenggung dan Panji. Dari keempat Tari Topeng ini, dapat dikembangkan lebih
tradisi pada tari-tari kecil dan memiliki beberapa kekhasan tersendiri seperti:
Tari Panji, Tari Samba(Pamindo), Tari Tumenggung, Tari Rumyang, Tari
Klana/Rahwana, Tari Jingga Anom, Tari Pentuldan Tari Tembem. Namun dari
kedelapan tarianTopeng Kecil ini yang lebih dikenal atau lebih diketahui oleh
sebagian besar masyarakat Cirebon hanya ada Lima, yaituTari Panji, Tari
Samba(Pamindo), Tari Tumenggung, Tari Rumyang dan Tari Klana/Rahwana.
1.Panji Tarian Panji ditampilkan
pada urutan pertama. WajahTopeng ini berwarna putih berseri, lambang kebersihan
dan kesucian, bagaikan bayi yang baru dilahirkan, karakternya halus dan alim.
Berwarna putih dengan raut muka yang memancarkan keagungan dan ketenangan.
Bentuk mulutnya renyah dengan senyum yang terkulum, matanya sipit dan hidungnya
mancung. Sorot matanya terkesan selalu merunduk tajam, serta memiliki bentuk
muka yang memancarkan kewibawaan.Topeng ini jika dipakai untuk menari,
tatapannya akan menyudut 45 derajat.Topeng Panji berkarakter halus, kerap
disamakan dengan tokoh Arjuna dalam cerita Mahabharata atau tokoh Rama dalam
Ramayana.Macam-macam Wanda padaTopeng Panji, yaitu:Sabuk Inten, Si Mangfu, Si
Rentang, Si Madu, Si Pekik, Si Gegerdan Geger Gandul.Gerakan dalamTopeng Panji
seringkali dihubungkan dengan cerita Panji dan dianggap sebagai perwujudan dari
tokoh Panji Inukertapati, terkadang disebut pula Panji Asmarabangun atau Panji
Gagak Pernala.Gerakan-gerakan dalamTopeng Panji memiliki beberapa interpretasi,
antara lain:1)Gerakan tangan temple bahu diartikan sebagai tiruan pada jalannya
Dewi Anggraeni.2)Cantel diartikan bahwa Raden Panji akan berhasil menikah
dengan Dewi Anggraeni.3)Gerakan tangan di samping telinga diartikan sebagai
saat-saat Raden Panji sedang memanggil-manggil Dewi Anggraeni.Terdapat pula
versi yang menyatakan bahwaTopeng Panji tidak berkaitan dengan cerita Panji.
Disebutkan bahwa Panji diartikan sebagai yangpertama, berasaldari kata
“siji”yang artinya satu. Siji memiliki arti bahwa dalam tradiriTopeng Cirebon
ini,Topeng Panji menjadi pengawal tarian atau urutan pertama dari Tari Topeng.
Simbolisasi gerakanTopeng Panji dimaknai sebagai gerakan bayi karena cenderung
kecildan lebih banyak diam. Kepercayaan masyarakat pada latar belakang cerita
merupakan bagian dari variasi kearifan lokal masing-masing daerah yang berbeda
satu dengan lainnya.
2.Samba/PamindoPamindo merupakan
tarian kedua. Tarian ini menggambarkan seseorang yangmulai memasuki masa
remaja, yang cenderung berfikir emosionaldanpenuh dengan semangat yang
bergelora. Rias wajahnya putih berseri dihiasi rambut keriting (ikal) pada
dahinya, karakternya genit dan lincah. Topeng Pamindo umumnya berwarna putih
dan memiliki raut wajahceria, tatapan mata yang lurus ke depan dan sorot mata
yang lincah. Terdapat hiasan rambut dan hiasan yang melengkung pada sisi pipi
kiri dan kanan, disebut“pilis”. Di atas hidung terdapat hiasanKembang Tibayang
menjadi pusat lengkungan hiasan pilis. KarakterTopeng Pamindo adalah banyak
gaya, diartikan sebagai tokoh yang lincah atau ganjen.Topeng Pamindo yang
berwarna merah muda dikaitkan dengan watak manusia yang rendah hati dan setia
kawan. Wanda padaTopeng Pamindo atau Samba, yaitu:Cibrak, Wisunah, Si Jimatdan
Gondrong.Pamindo sendiri berasal dari kata “mindo” yang berarti kedua.Topeng
Pamindo umumnya ditarikan pada kesempatan kedua dalam pertunjukanTopeng
Cirebon. Gerakan-gerakanTopeng Pamindo digambarkan sebagai seorang remaja yang
ingin tahu. Bentuk gerakannya cenderung lincah, berirama cepat dan patah-patah.
3.Rumyang Rumyang berasal dari kata
arum dan myang (harum dan semerbak), kata “rumyang”merupakan ungkapan dari
keadaan remaja yang semangatnya selalu optimis dan penuh percaya diri. Tarian
ini menggambarkan seseorang yang mulai dewasa dan mengerti arti kehidupan. Rias
wajahnya berwarna oranye sebagai lambang peralihan dari masa remaja ke masa
dewasa. Karakternya agak genit bercampur alim. Topeng Rumyang berwarna merah
muda tanpa hiasan rambut, karakter yang dimiliki pun menyerupai Topeng Pamindo
yang lincah. Wanda dalam Topeng Rumyang, yaitu: Semang, Golekdan Cibrak.
Rumyang berasal dari kata“ramyang-ramyang”, artinya mulai terang. Bahasa Sunda
menyebutramyang-ramyangsebagai“carancang tihang”, suatu keadaan menjelang pagi
yang masih samar atau remang-remang.Topeng Rumyang merepresentasikan kondisi
ketika seseorang sudah mulai terang dalam melihat kehidupan di
sekelilingnya.Topeng Rumyang umumnya ditarikan pada tarian ketiga, namun di
beberapa daerah ditarikan sebagai tarian terakhir.
4.TumenggungTumenggung berkarakter
gagah dan tangguh. Rias wajahnya berwarna merah, berkumis tipis, menggambarkan
seseorang yang punya kedudukan dan rasa tanggung jawab yang tinggi sesuai
dengan kedewasaannya. Berwarna kembang terong muda atau dadu kelang, ada pula
yang berwarna merah muda. Paranya gagah berani dengan kumis dan mata
terbelalak.Topeng Tumenggung memiliki kumis yang terbuat dari kulit,
sementaraTopeng Patih kumisnya terbuat dari rambut. Terdapat pula hiasantlenggong,
tlingusdanpepasu.Tari Tumenggung merupakan satu-satunya tarian yang mengandung
unsur-unsur literer. Hal ini terlihat dari dialog antara Tumenggung
Magangdiraja dengan Jingga Anom.Tarian ini mengisahkan Tumenggung Magangdiraja
yang hendak menaklukkan Jingga Anom yang tidak mau tunduk terhadap kekuasaan
Raja Bawarna. Jingga Anom menolak untuk tunduk sehingga timbul peperangan.
MembedakanTopeng Tumenggung dan Patih dapat diamati dari perbedaan bentuk
kumisnya, jugaterdapat perbedaan pada wanda: Patih, Tatag, Perkicil, Pelor,
Mimis, Tumenggung, Slasi, Drodosdan Sanggan.
5.Klana atau RahwanaKlana berwarna
merah padam, berkumis tebal menyeramkandanmelambangkan karakter gagah dan
besar. Tarianini menggambarkan orang yang serakah, angkuh, murkadantidak dapat
mengendalikan diri, sekaligus menggambarkan puncak fase kehidupan manusia yang
selalu berkelana dalam kebebasan dari pengaruh hawa nafsu. Gerak tersebut
melambangkan mampumentertawakan kepandaian diri sendiri. Topeng Klana memiliki
warna merah tua dengan raut muka yang galak, mata membelalak, mulut
menyeringai, kumis melingkar, berjambang dan berjenggot. KarakterTopeng Klana
disebut gagah perkasa atau gagah kasar.Topeng Klana kerapkali disamakan pula
dengan tokoh pewayangan Burisrawa atau Rahwana.Wandapada Topeng Klana antara
lain: Barong, Wringut, Drodosdan Golek.Topeng Klana menggambarkan seseorang
yang sedang dilanda angkara murka, serakah dan zalim. TarianTopeng Klana sering
dikaitkan dengan cerita Panji. Unsur cerita dalamTopeng Klana mengisahkan
seorang raja yang gagah perkasa bernama Klana Budanegara yang tergila-gila pada
putri dari Bawarna yang bernama Dewi Tunjung Ayu, anak dari Prabu Lembu
Amiluhur. Ragam gerak yang muncul dalam tarian ini terlihat dari gerakan depole
atau pasir muih (pasir memutar).
0 komentar:
Posting Komentar