Jumat, 20 Desember 2019

SEJARAH SENI TARI



SEJARAH SENI TARI

Dalam acara adat, tentunya peran tari dalam upacara kerajaan tentu berpengaruh. Bahkan dari dulu hingga kini, tarian digunakan dalam penyambutan tamu. Sehingga sejarah seni tarian di Indonesia dari masa ke masa mengalami perkembangan. Berikut adalah sejarah seni tari di Indonesia.

1. Era Primitif
Dimulai dari awal sebelum adanya kerajaan di Indonesia, tarian dipercaya sebagai sebuah daya magis nan sakral. Sehingga tercipta tarian yang digunakan berdasarkan kepercayaan mereka. Salah satunya adalah tari hujan, tari eksorsisme, tari kebangkitan, dan lain-lain.
Penciptaan tari ini didasari serta diilhami dari gerakan alam serta meniru gerakan makhluk hidup. Seperti misalnya menirukan gerakan seekor binatang yang ingin diburu. Umumnya, tari di era primitif dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok.

2. Era Hindu Buddha
Sejarah kesenian tari di Indonesia kemudian berlanjut pada masa penyebaran Hindu Buddha, yang mana terpengaruh oleh budaya yang dibawa pedagang. Mulai dari era Hindu Buddha, sebuah tarian mulai memiliki standardisasi serta patokan, karena ada sebuah literatur tentang seni tari. Literatur kesenian tari ini dikarang oleh Bharata Muni dengan judul Natya Sastra yang membahas 64 jenis gerak tangan mudra.

3. Era Islam
Pada era penyebaran agama Islam, tarian hanya diperagakan oleh orang-orang dari luar Indonesia dan dilakukan pada saat hari raya. Kemudian perkembangan seni tari di Indonesia pada era Islam dimulai tahun 1755 saat kerajaan Mataram Islam terbagi dua.
Dengan dibaginya kerajaan Mataram Islam, kedua kerajaan ini mulai menunjukkan identitas mereka lewat seni tari. Sehingga, tarian yang ditampilkan bisa menjadi sebuah ciri khas dan identitas dari masing-masing kerajaan.

4. Era Penjajahan
Sejarah kesenian tari di Indonesia mengalami kemunduran di era penjajahan dikarenakan suasana saat itu sedang kacau. Akan tetapi, seni tari yang diperagakan di istana tetap dilaksanakan bahkan terpelihara dengan baik. Pada masa penjajahan, kesenian tari hanya diperagakan pada acara-acara penting kerajaan.
Salah satu contoh tarian yang diilhami dari perjuangan rakyat masa penjajahan adalah Tari Prawiroguno. Tarian ini merupakan tari tradisional yang berasal dari Jawa Tengah dan menggambarkan gagahnya prajurit masa itu. Prajurit dalam tarian ini menggunakan senjata serta tameng sebagai alat untuk melindungi diri.

5. Era Setelah Merdeka
Seni tari terus kembali berjalan setelah Indonesia merdeka sehingga tarian bisa dilakukan untuk upacara adat serta keagamaan. Terkadang, tarian ini juga berkembang saat ini sebagai sebuah hiburan. Selain itu, saat ini sudah mulai banyak anak muda yang mulai tertarik dengan dunia tari.
Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya anak muda yang menyukai tari serta dapat memperagakan berbagai macam jenis tari. Mulai dari tari tradisional bahkan hingga tari modern.

UNSUR SENI TARI
Sebuah seni tari merupakan sebuah gerakan ritmis yang diikuti oleh irama tertentu serta alunan music. Dari penjelasan ini, tentunya ada unsur seni tari yang harus ada pada pementasan tarian. Berikut adalah unsur seni tari yang harus ada.

1. Jenis Gerakan
Dalam sebuah pementasan tari, gerakan tentu menjadi poin penting yang harus ditunjukkan. Bahkan, beberapa gerakan tari ini memiliki aturan baku yang tentu memiliki nilai tersendiri. Sehingga emosi serta ekspresi dari penari bisa ditampilkan dengan tepat.
Biasanya dalam pementasan tari, anggota tubuh yang digerakkan biasanya meliputi tiga bagian. Yaitu anggota tubuh bagian atas, bagian tengah, serta bagian bawah.


2. Musik

Berdasarkan penjelasan di atas, sebuah tarian juga disertai dengan alunan musik. Alunan musik biasanya dimainkan menggunakan instrumen maupun suara yang muncul dari anggota tubuh. Seperti misalnya tari kecak dan tari saman yang diiringi dengan suara manusia.
Terkadang, sebuah music juga dapat memberikan kesan tersendiri serta menunjukkan identitas dari daerah asal tarian tersebut. Karena tidak semua tarian menggunakan satu instrumen maupun alat musik pengiring yang sama.

3. Kostum
Selain music, unsur seni tari yang harus ada dalam pementasan tari adalah kostum. Kostum selain menjadi unsur seni tari juga menjadi sebuah identitas sekaligus lambang dalam sebuah tarian. Aksesoris yang ada pada sebuah kostum tari bisa menjadi simbol tertentu yang berkaitan dengan tarian.
Sehingga sebuah kostum tari harus menunjukkan sebuah nilai keindahan atau estetika sehingga dapat menunjang penampilan seni tari. Biasanya, kostum tari untuk upacara dan kostum tari untuk hiburan memiliki perbedaan yang mendasar. Salah satunya adalah kesederhanaan dalam kostum tari upacara.

FUNGSI SENI TARI
Dalam kehidupan, gerak tari menjadi sebuah hal yang tidak bisa dipisahkan kaitannya dengan seni. Sehingga jika diresapi kembali, tentunya seni tari memiliki fungsi-fungsi tertentu dengan keberlangsungan hidup manusia. Berikut adalah fungsi seni tari yang harus kita ketahui.

1. Sarana Hiburan
Tarian merupakan sebuah karya seni yang memiliki nilai estetika tinggi. Sama seperti karya seni lainnya, tarian juga menjadi kesukaan banyak orang tidak hanya dari pecinta seni tetapi juga masyarakat awam. Sehingga, timbul fungsi seni tari sebagai sarana hiburan.
Indonesia memiliki berbagai macam tarian di setiap daerah yang tentunya pada saat tertentu sering dipentaskan. Sehingga sering ditemui pesta rakyat dengan menampilkan berbagai macam kesenian, termasuk juga tari-tari daerah.

2. Sarana Bergaul
Selain sebagai sarana hiburan, fungsi seni tari sebagai sarana untuk bergaul, karena bergaul merupakan hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Sehingga dengan bergaul dapat memupuk kerukunan dan persatuan antar sesama manusia.
Berbagai latar belakang manusia disatukan dalam sebuah pertunjukan tari, baik itu sebagai penonton maupun sebagai penari. Tidak jarang juga terdapat tari daerah yang melibatkan penonton untuk ikut andil dalam pertunjukan tari.

3. Sarana Upacara Sakral
Tidak hanya itu, fungsi seni tari juga bisa menjadi sarana upacara adat maupun upacara keagamaan. Di sisi lain, tarian juga bisa menjadi sarana mengajarkan nilai-nilai kebaikan. Tarian sebagai sarana upacara sudah ada sejak zaman dahulu, bahkan sejak zaman sebelum adanya kerajaan di Indonesia.

4.Sarana Penyaluran Terapi
ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental.

5.Sarana Pertunjukan
Tari yang dipentaskan, lebih menitikberatkan pada segi artistiknya, penggarapan koreografi yang mantap, mengandung ide-ide, interpretasi, konsepsional, dan memiliki tema serta tujuan. Jenis tari ini bisa sengaja dibuat untuk pertunjukan.

6.Sarana Katarsis
Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh orang telah mencapai taraf atas dalam penghayatan seni. Oleh karena itu, biasanya jenis tari ini dilakukan oleh seniman yang hakiki.






























Seni tari merupakan sebuah seni yang tidak bisa lepas dari kegiatan manusia. Tidak hanya sebagai hiburan maupun upacara, tarian juga bisa menjadi media untuk hidup sehat. Karena dengan memperagakan tarian, tubuh kita tentunya bergerak dan dapat melancarkan sirkulasi darah.


Sebagai masyarakat yang memiliki banyak tarian daerah, tentunya tarian daerah harus terus dilestarikan agar seni tari tidak lenyap ditelan zaman. Jangan sampai juga seni tari milik Indonesia diakui oleh negara lain hanya karena kita tidak melestarikan tarian daerah.


Perkembangan Tari Topeng Cirebon


Indonesia sudah terkenal dengan kebudayaan yang beraneka ragam yang ada di seluruh propinsi yang ada. Salah satu kebudayaan itu adalah seni tari. Seni tari setiap daerah mempunyai ciri khas yang berbeda dengan daerah lainnya. Salah satunya adalah tari topeng Cirebonan.


Tari topeng Cirebonan ini ternyata salah satu seni yang berisi hiburan juga mengandung simbol-simbol yang melambangkan berbagai aspek kehidupan seperti nilai kepemimpinan, kebijaksanaan, cinta bahkan angkara murka serta menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak dilahirkan hingga menginjak dewasa. Dalam hubungan ini maka seni tari topeng ini dapat digunakan sebagai media komunikasi yang sangat positif sekali.


Pada masa itu dimana Cirebon sebagai pusat penyebaran agama Islam, Sunan Gunung Jati bekerja sama dengan Sunan Kalijaga menggunakan tari topeng ini sebagai salah satu upaya untuk menyebarkan agama Islam dan sebagai hiburan di lingkungan keraton. Sebenannya tari topeng ini sudah ada jauh sejak abad 10-11 M yaitu pada masa pemerintahan Raja Jenggala di Jawa Timur yaitu Prabu Panji Dewa. Melalui seniman jalanan seni tari topeng ini masuk ke Cirebon dan mengalami akulturasi dengan kebudayaan setempat. Ternyata dalam perkembangannya disebut dengan Topeng Babakan atau dinaan yaitu berupa penampilan 5 atau 9 topeng dari tokoh-tokoh cerita panji.


Topeng ini berasal dari kata Taweng yang berarti tertutup atau menutupi, sedangkan pendapat lainnya mengatakan bahwa topeng berarti penutup muka atau kedok.Dengan demikian tari topeng ini dapat diartikan sebagai seni tari yang menggunakan penutup muka berupa topeng atau kedok oleh para penari pada waktu pementasannya.


Unsur-unsur yang terdapat pada seni tari topeng mengandung simbol-simbol dan penuh dengan pesan terselubung, baik dari warna kedok, jumlah kedok, jumlah gamelan pengiring dan lainnya.Jumlah topeng keseluruhannya ada 9 buah yaitu panji, samba atau pamindo, rumyang, tumenggung atau patih, kelana atau rahwana, pentul, nyo atau sembelep, jingananom dan aki-aki.Topeng yang dijadikan topeng pokok ada lima buah yaitu panji, samba, rumyang, tumenggung dan kelana, sedangkan keempat kedok lainnya digunakan apabila dibuat cerita atau lakon seperti Jaka Blowo, Panji Blowo, Panji Gandrung dan lainnya.Kelima kedok itu disebut dengan Topeng Panca Wanda yang artinya topeng lima profil.


Nah, setelah kita tahu sejarah dari tari topeng ini jangan sampai kita sebagai orang Indonesia atau penduduk kota Cirebon sama sekali tidak mengetahui seni tari khas daerahnya sendiri.Mudah-mudahan generasi muda bisa melesterikan kekayaan budaya sendiri jangan sampai budaya kita dicaplok oleh negara lain.Kebetulan saya sangat menyukai tari karena dari kecil saya sudah menari dan sekarang diturunkan kesenangan ini oleh anak saya. Tia, anak saya sudah menguasai banyak tari sunda dan sekarang dia lagi mempelajari tari topeng cirebonan, dan sudah menguasai 3 jenis tari topeng yaitu topeng panj,samba dan kelana.Mudah-mudahan generasi muda kita jangan terpesona dengan budaya luar yang kita anggap wah, padahal budaya kita juga tidak kalah bagusnya. Gerakan tangan dan tubuh yang gemulai, serta iringan musik yang didominasi oleh kendang dan rebab, merupakan ciri khas lain dari tari topeng. Kesenian Tari Topeng ini masih eksis dipelajari di sanggar-sanggar tari yang ada, dan masih sering dipentaskan pada acara-acara resmi daerah, ataupun pada momen tradisional daerah lainnya. Salah satu maestro tari topeng adalah Mimi Rasinah, yang aktif menari dan mengajarkan kesenian Tari Topeng di sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah yang terletak di desa Pekandangan, Indramayu, Indramayu.[24] Sejak tahun 2006 Mimi Rasinah menderita lumpuh, tetapi ia masih tetap bersemangat untuk berpentas, menari dan mengajarkan tari topeng hingga akhir hayatnya, Mimi Rasinah wafat pada bulan Agustus 2010 pada usia 80 tahun

0 komentar:

Posting Komentar