Tari topeng cirebon
adalah salah satu tarian di wilayah kesultanan cirebon.tari topeng cirebon,ini
merupkan kesenian asli daerah cirebon termasuk
subang,indramayu,jatibarang,majalengka,losari dan brebes.disebut tari topeng karena
penarinya menggunakan topeng disaat menari.pada pementasan ,tari topeng cirebon
penarinya disebut seebagai dalang,dikarenakan mereka memainkan karakter topeng
– topeng tersebut.tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya dan mengalami
perkembangan dalam hal gerakan,maupun cerita yang ingin disampaikan.terkadang
tari topeng dimainkan oleh satu penari tarian solo,atau juga bisa di mainkan
oleh beberapa orang.
Thomas stamfroad
raffles dalam bukunya the history of java mendeskripsikan bahwa kesenian topeng
cirebon merupakan penjabaran dari cerita panji dimana dalam satu kelompok
kesenian topeng terdiri dari dalang(yang menarasikan kisahnya) dan enam orang
pemuda yang mementaskannya diiriingi oleh empat orang musisi gamelan .
Tari topeng cirebon jaman dahulu biasanya dipentaskan
menggunakan tempat pagelaran yang terbuka berbentuk setengah lingkaran,misalnya
di halaman rumah,di blandong(bahasa indonesia:tenda pentas ) atau di bale
(bahasa indonesi: paggung ) dengan obor sebagai penerangannya ,tetapi dengan
berkembanganya zaman dan teknologi,tari topeng cirebon pada masa modern juga di
pertujukan di dalam gedung dengan lampu listrik sebagai tata cahaya.
dahulu tahun 1980 seni tari topeng ini sering di pergakan
oleh sekelompok penari jalanan untuk mencar nafkah dan berkeliling dari satu
tempat ketempat lainnya di cirebon. Sejak itu,tari topeng mulai dikenal di
pedesaan. Grup-grup tari topeng cirebon bermunculan dan beberapa grup tari
topeng sibuk mbebarang dari desa ke desa
untuk memeriahkan hajatan.tapi entah meengapa saat ini sudah jarang di pragakan
oleh para grup tari keliling.konon pada awalnya tari topeng cirebon ini di
ciptakan oleh sultan cirebon yaitu sunan gunung jati.ketika sunan gunung jati
berkuasa di cirebon , terajadilah serangan oleh pangeran welang dari
karawang.pangera ini sangat sakit karena memiliki pedang curug sewu. Sebagai
salah satu tarian di wilyah kesultanan cirebon.
Melihat kesakitan sang pangeran tersebut,sunan gunung
jati tidak bisa manandingi walaupun telah di bantu oleh sunan kalijaga dan
panggeran cakrabuana.akhirnya sultan cirebon memutuskan untuk melawan kesakitan
pangeran welang iu dengan cara diplomasi kesenian.berawal dari keputusan itulah
kemudian terbentuk kelompok tari,dengan nyimas ganda sari sebagai
penarinya.setelah kesenian itu terkenal ,akhirnya pangran welang jatuh cinta
pada penari itu,dan menyerahkan pedang curug sewu itu sebagai petanda
cintanya.dengan menyerangkan pedang itulah ,akhirnya pangeran welang kehilangan
kesakitannnya dan kemudian menyerahkan kepada sunan gunung jati .pangeran itu
pun berjanji akan menjadi pengikut setia sunan gunung jati yang di tandai
dengan bergantinya nama pageran welang menjadi pangeran kragsan.
Seiiring dengan berjalanannya waktu ,tarian inipun
kemudian lebih dikenal dengan nama tari topeng dan masih bekembang hingga
sekarang. Dalam tarian ini sang penari berganti topeng hingga tiga kali secara
simultan,yaitu topeng warna putih ,kemudian warna biru dan ditutup dengan
topeng warna merah,uniknya tiap warna topeng yang di kenakan ,gamelan yang di
tabuh pun semakin keras sebagai perlambangan dari karakter tokoh yang di
perankan.tarian ini di awali dengan formasi membungkuk ,formasi ini
melambangkan kehormatan kepada penonton dan sekaligus pertanda bahwa tarian
akan di mulai.setalah itu,kaki para penari di gerakkan melangkah maju-mundur
yang diiringi dengan rentangan tangan dan senyuman kepada para
penontonnya.gerakan ini kemudian dilanjutkan dengan membelakangi penonto dengan
menggoyangkan pinggulnya sambil memakai topeng berwarn putih,topengg ini
menyimbolkan bahwa pertujukan pendahuluan sudah di mulai. Setalah
berputar-putar menggerakan tubunya,kemudian para penari itu berbalik arah
membelakangi penonton sambil mengganti topeng berwarna biru.proses serupa juga
dilakukan ketika penari berganti topeng yang berwarna merah.uniknya,seiiring
dengan pergantiaan topeng itu,alunan musik yang menggiringinya maupun gerakan
sang penari juga semakin keras.puncak alunan musik paling keras terjadi ketika
topeng merah diapakai para penari .setiap pergantian topeng itu menunjukan
karakter tokoh yang di mainkannya misalnya,warna putih melambangkan tokoh
karakter yang lembut dan alim.berwarna biru melambangkan karakter sang ratu
yang lincah dan anggun. Busana yng dikenakan penari biasanya selalu memiliki unsur
warna kuning ,hijau dan merah .
Tujuan
diselenggarkanya tari topeng cirebon secara garis besar dibagi kedalam tiga
tujuan utama yaitu:
Pagelaran
komunal,merupakan acara pagelaran yang dilaksanakan untuk kepentingan bersama
masayarakat ,sehingga hampir seluruh masyarakat d tempat terebut berpartisipasi
dalam pagelaran ini,acara yang di pertunjukan pun sangat spektakuler dengan
adanya arak-arakan dalang,atraksi seni dan sebagainya sert d gelar lebih dari
satu malam ,contoh dari pagelaran komunal diantaranya adalah desa,ngarot
kasinoman(acara kepemudaan) ngunjungan (ziarah kubur)Pagelaran
individual,merupakan acara pagelaran yang di laksanakan untuk memeriahkan
hajatan perorangan,contohnya adalah pernikahan,khitanan atau khauan (bahasa
indonesia : nazar atau janji).Pagelaran
bebarangan ,merupakan acara keliling kampung yang inisiatifnya datang dari
dalang topeng itu sendiri,bebarangan biasanya dilakukan oleh dalang topeng ke
wilayah-wilayah desa yang sudah panen,wilayah desa yang ramai atau datang ke
berkeliling di kota dikarenakan desanya belum panen,sedang mengalami kekeringan
atau sedang sepi penduduknya.Struktur pagelaran tari topeng
Struktur pagelaran
dalam tari topeng cirebon bergantung pada kemampuan rombongan fasilitas gong
yang tersedia ,jenis penyajian topeng dan lakon ( bahasa indonesia :cerita yang
di bawakannya) secara umum,srtuktur petunjukan tari topeng cirebon dapat di
bedakan kedalam 2 jenis
Topeng alit
,memiliki struktur yang minimalis baik dari segi dalang ,peralatan,kru dan
sajiannya. Jumlah rata- rata kru dalam struktur pangelaran topeng atlit
biassanya terdiri dari lima sampai tujuh orang yang kesemuannya bersifat multi
peran ,dalam artian tidak hanya seseorang dalang topeng saja yang membawakan
babak topeng,tetapi para wiyaganya juga ikut membantu dengan memberikan
guyonan-guyonan ringan.dialog dalam topeng alit dilakukan secara spontan
berdasarkan situasi yang ada
Topeng
gede,memiliki struktur yang lebih besar dan baku jika dibandingkan dengan
penyajian topeng alit,hal tersebut dikarenakan topeng gede merupakan bentuk
penyempurnaan dari topeng alit,struktur topeng besar diantranya,adanya musik
pengiring ,tetaluan yang lengkap , adanya lima babak tarian yang berurutan
seprti panji,samba,rumyang,temenggung,dan klana,adanya lakonan serta jantuk
(bahasa indonesia : nasihat ) yang di berikan pada akhir pagelaran topeng gede.Salah
satu jenis lainya dari tari topeng ini adalah i tari topeng kenca wungu
merupakan rangkaian tari topeng gaya parhyangan yang menceritakan ratu kencana
wungu yang di kejar –kejar oleh prabu minakjingga yang tergila gila padanya
.pada dasarnya masing-masing topeng yang mewakili masing-masing karakter
menggambarkan perwatakan manusia.kencana wungu dengan topeng warna biru
mewakili karakter yang lincah namun anggun.minakjingga (disebut kelana) ,dengan
topeng berwarna merah mewakili karakter berangasan,tempramental dan tidak
sabaran
Perkembangan tari
topeng cirebonKesenian tari topeng ini masih eksis diplajari di sanggar-sanggar
tari yang ada, dan masih sering di pentaskan pada acara-acara resmi daerah ,
ataupun pada momen tradisional daerah lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar